" I need a favour, I' m looking for wife." kata seorang sahabat sefikrah.
"Hmm, give me time. Anta ada berkenan sesiapa?" sambil memikirkan bagaimana hendak menolong sahabat itu.
"Kalau ada, ana tidak minta tolong dengan anta.Ana terus approach je."
Saya tersenyum dengan jawapan sahabat tersebut.
"Kenapa tidak pilih je muslimat kampus anta." tanya saya lagi.
"Huh banyak problemlah, ana nak muslimat kampus luar!"
Saya hanya tergelak mendengar keluhan sahabat itu.
"Anta kena reject ke?"
"......" sahabat tersebut terdiam sambil merenung wajah saya.
Saya memegang bahunya," It's okay syeikh. Mereka tak tau yang anta ni adalah sebaik-baik muslimin dan sahabat."
Di saat itu, air matanya menitik ke atas baju tetapi titisan itu tenggelam di sebalik warna hitam yang dipakainya. Di saat itu, saya dapat melihat hilang gah-nya seorang lelaki. Sahabat itu cepat-cepat tersebut mengesat matanya.
Saya terasa hiba, "Let's us see, how we can help you, okay."
(to be continue)
No comments:
Post a Comment